Ibnul Qoyyim?
Pemimpin Dunia,
Akhirat Surga!
Begitulah serentak
teriakan para santri Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra Yogyakarta yang sedang
asyik mengikuti LDK atau lebih dikenal
dengan Latihan Dasar Kepemimpinan yang bertempat di Griya Asri milik
Bapak Sunardi di daerah Kaliurang, Yogyakarta dengan para peserta diambil dari
kelas IV dan V KMI.
Kenapa hanya dari
kelas IV dan V? Karena menurut Ustadz Bayu, selaku panitia, tujuan utama acara
ini adalah melatih kemampuan santri dalam bidang kepemimpinan terutama yang
sedang atau akan menjadi pengurus OSIQ (Organisasi Santri Ibnul Qoyyim).
Dalam
sambutannya, direktur sekaligus pimpinan Pondok Pesantern Ibnul Qoyyim Putra
Yogyakarta, Ustadz Rohadi Agus Salim berharap agar pelatihan ini mampu
membentuk santri yang punya jiwa kepemimpinan yang kuat. Kuat bukan hanya
dhohir saja tapi juga bathin. Beliau juga menambahkan, kalau bukan ummat Islam
yang memimpin dunia, siapa lagi?
LDK ini dilaksanakan 2
hari yaitu Kamis sampai Jumat tanggal 21-22 november 2013. Dengan trainer yang
didatangkan langsung dari JAN Training Team yang berjumlah 5 orang.
Mereka adalah pak Didit, pak Jalal, pak Adi, pak Irfan, serta pak Denis. Tentang JAN, JAN sendiri
sebenarnya bukanlah sebuah akromim, melainkan sebuah penggalan kata dari JAN-NAH
yang artinya surga. Dan Nah adalah nama buletin yang diterbitkan JAN.
Menurut pak Denis, dinamakan seperti itu, karena JAN berharap siapapun
yang pernah ikut pelatihan bersama mereka suatu saat dapat reuni akbar di surga
Firdaus.
Selain kelima orang
tadi, Jan juga menghadirkan khusus 2 orang trainer lagi. Mereka adalah Arif
Jatmiko dan Fatan Ariful 'Ulum. Perlu diketahui bahwa pak Denis dan pak Fatan
telah telah menulis beberapa buku, diantaranya yang terkenal adalah "Bikin
Belajar Selezat Coklat".
Pelatihan pada hari
pertama dilakukan di pendopo di samping Griya. Karena dikelilingi oleh taman
yang cukup luas dan berada pada lereng Merapi, maka para peserta dapat
merasakan seolah sedang belajar dialam bebas serta menikmati udara gunung yang
bersih sejuk serta suasana tenang jauh dari kebisingan kota.
~ ~ ~
Ada beberapa sesi
dalam pelatihan ini. Mulai dari pemberian Motivasi dan pembuatan peraturan yang
tertera dalam "Kontrak Belajar", berlatih merembugkan apa saja
tugas dan sifat yang harus dimiliki pemimpin, yang kemudian setiap kelompok
mengutus seseorang untuk presentasi, ada juga ice breaking oleh pak Adi
yang berisi permainan sederhana namun seru dan mengundang tawa, dan yang paling
tak mudah dilupakan adalah saat pak Fatan yang merupakan pimpinan JAN memberi
materi di sesi terakhir pada hari pertama. Walaupun hari sudah mulai malam,
saat mendengar pak Fatan berbicara didepan perasaan kantuk seolah enggan
menyerang. Karena apa yang disampaikan pak Fatan kadang diselingi celotehan
yang kerap mengundang tawa. Pak Fatan
mengajak para peserta untuk memahami dan sedikit berbagi pikiran tentang contoh
pemimpin yang amat patut diteladani, dialah Nabi Muhammad SAW.
Selain beragam materi
diberikan, tak lupa ada juga permainan yang melatih konsentrasi. Seperti
ketepatan menebak dengan benar berapa jari yang ditunjukkan oleh sang trainer
dan banyak lainnya. Karena melatih konsentrasi, game ini butuh kepekaan baik
dalam mendengar, melihat maupun menentukan jawaban.
~ ~ ~
Dihari kedua para
peserta tak lagi duduk manis dan mendengarkan, namun dituntut untuk terjun
langsung ke lapangan. Hari kedua ada outbond, menurut pak Denis, outbond JAN
tak sekedar outbond biasa. Karena apa yang akan terjadi disana mirip dengan sebuah
miniatur kehidupan, seperti bagaimana seseorang dituntut untuk bisa saling
mengerti, tak egois, sabar, mau mendengar dan lain-lainya.
Dimulai sekitar jam 5
pagi dengan pemanasan pak denis memberikan perintah agak aneh, yaitu tiap
peserta bergiliran menghitung 1 -8 dengan bahasa apa saja dan tak boleh sama.
Ini benar-benar memancing peserta untuk berpikir kreatif. Dan benar saja, saat
ada peserta yang menghitung dengan bahasa agak nyeleneh ledakan tawa tak
bisa dihentikan.
Sebelum pemanasan
berakhir diadakan pembetukan tim, yang nantinya akan saling bersaing
memperebutkan nilai pada game outbond. Karena total peserta adalah 44 orang,
dibentuklah 4 tim dengan 11 anggota pada tiap-tiapnya. 4 tim itu adalah Peminang Bidadari Surga,
AMIQ, Barbarosa, dan Bolang Hijrah.
~ ~ ~
Game pertama dengan
nama Balap Jamu, setiap tim diharuskan memindahkan cairan jamu
dari botol satu ke lainnya dengan syarat hanya boleh menggunakan alat berupa
sedotan saja. Karena jamu jelas terasa pahitnya, apalagi ramuan jamu itu adalah
sambiroto, para peserta memang tak merasakan pahit saat memindahkan, tapi
setelah itu..(hihihi), mereka langsung memuntahkannya berjamaah.
Selain tadi, masih ada
4 game lain yaitu Human Tower (membuat menara dari manusia untuk
mengikatkan slayer pada ranting pohon, makin tinggi makin banyak nilai
didapat), Balon Train (membuat barisan dengan balon diapitkan
pada dada diantara aggota tim dan tiap tim harus mampu berjalan sampai target
yang telah ditentukan dengan syarat tangan tak boleh ikut membantu), Cross
River (setiap tim diharuskan mampu menyebrangkan seluruh anggotanya
dengan hanya menggunakan alat bantuan yang minim), dan Spider Web (kalo
yang Croos River tadi menyebrangkan maka dalam permainan ini setiap tim harus
memindahkan tiap anggota timnya dari satu sisi kesisi lain yang dibatasi oleh
"jaring laba", dengan syarat ketika memindahkan siapapun tak boleh
menyentuh jaring itu).
Kreatifitas, tak kenal
lelah, berani ditunjukkan masing-masing tim untuk menyelesaikan tantangan yang
ada. Mereka saling bersaing agar mampu meraih poin pahala terbanyak yang
disediakan pada tiap tiap game. Dari empat tim itu AMIQ lah yang keluar sebagai
pemenang, tim yang diketuai oleh Muhammad Ridhoillahi ini meraih 13 dari
maksimal 14 poin yang bisa didapatkan.
Permainan selesai
pukul 11.00, karena hari itu adalah Jumat maka para pesrta segera berlekas
untuk persiapan sholat. Usai sholat, ada satu sesi terakhir sebelum penutupan
yang merupakan hal paling penting yang harus dilakukan, itu tak lain adalah
pembahasan dan pencarian makna atas apa saja yang telah terjadi hampir 2 hari
itu.
"Kekompakan,
pengorbanan, saling mengerti, mendengarkan perintah, saling percaya,
komunikasi, peduli, tidak egois, ikhlas, itulah sebagian hal yang wajib
dimiliki tiap orang ketika ingin membangun sebuah organisasi yang kuat"
ujar pak Denis.
Acara ini sendiri
berakhir sore hari setelah Penutupan yang dilakukan ba'da Ashar.
"Acara ini amat bagus, menambah pengalaman juga wawasan, harus
sering-sering dilakukan, hehehe", ujar salah seorang santri.
Kegiatan Outing
Acara ini sendiri
berakhir sore setelah Penutupan yang dilakukan ba'da Ashar.
"Kekompakan, pengorbanan, saling mengerti, mendengarkan perintah, saling percaya, komunikasi, peduli, tidak egois, ikhlas, itulah sebagian hal yang wajib dimiliki tiap orang ketika ingin membangun sebuah organisasi yang kuat"
"Kekompakan, pengorbanan, saling mengerti, mendengarkan perintah, saling percaya, komunikasi, peduli, tidak egois, ikhlas, itulah sebagian hal yang wajib dimiliki tiap orang ketika ingin membangun sebuah organisasi yang kuat"
Redaksi/eM
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !