Rasa duka kembali menyelimuti Ibnul Qoyyim atas kehilangan sosok yang sangat berjasa padanya, Jum'at (24/1). Hal itu memang tidak terduga sebelumnya bahwa akan terjadi sedemikian cepat. Namun, Ibnul Qoyyim pun harus mengikhlaskan beliau.
Beliau adalah Ustadz Muhsonadji yang kesehariannya berada di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri. Ustadz yang menjabat sebagai Bagian Sapra pondok dan juga mengajar mata pelajaran matematika dan fisika di MA/MTs Ibnul Qoyyim Putri itu dilarikan ke RS Rajawali Citra pada Kamis sore. Namun, segera dirujuk menuju RSUD Dr. Sardjito, Yogyakarta. Menurut dokter, almarhum telah mengalami pendarahan di kepala. Memang, almarhum sebelumnya telah menderita penyakit fertigo dan sudah sering berobat.
Ustadz Muhson, begitu panggilan akrabnya, akhirnya meninggalkan Ibnul Qoyyim pada Jum'at (24/1) pukul 02.30 WIB di RSUD Dr. Sardjito. Jenazah pun langsung dibawa ke rumah duka, Klaten, Jawa Tengah.
Sebagai ungkapan duka cita, santriwati perwakilan kelas juga para ustadz/ustadzah pun bertakziah menuju rumah duka. Sesampainya di tempat, rombongan pun langsung melaksanakan sholat jenazah. Tak lupa, segenap doa pun dialirkan untuk almarhum. Jenazah dimakamkan pada pukul 13.45 WIB di pemakaman yang tak jauh dari rumah duka.
Almarhum adalah sosok yang pintar dan sangat teguh dengan ajaran agama Islam. Almarhum juga sosok yang sangat amanah terhadap apa yang orang lain amanahkan. Almarhum sangat menghormati dan ramah kepada wali santri yang bertamu di Ibnul Qoyyim Putri. Dan hingga akhir pengabdian dan hayatnya pun, beliau masih berada di Ibnul Qoyyim Putri. Kini, Ibnul Qoyyim hanya bisa mengenang jasa dan kebaikan almarhum. Tak lupa, segala do'a terpanjat, semoga almarhum diberikan pahala atas ketulusan pengabdiannya serta diampuni dosa-dosanya. (Red/Fri)
(maaf, penayangan foto masih dalam tahap proses)
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !