Sapala Ibnul Qoyyim Pendakian Gunung Slamet

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Mendaki,sebuah kegiatan atau rutinitas yang tidak selalu  dimiliki atau diminati oleh setiap individu manusia,pada hakikatnya kegiatan tersebut hanya bertujuan sebagai penguji mental atau hobi semata.Ada yang bilang bahwa kegiatan tersebut sebagai bentuk wadah penguji mental atau kepribadian manusia,dimana setiap dari individu akan menunjukkan jenis kepribadian yang berbeda-beda,mulai dari solidaritas,ke-emosionalan,hingga sampai ke'arifan.namun yang di tujukan dari kegiatan tersebut adalah rasa solidaritas saling mengerti satu sama lain.
Begitu juga dengan Sapala (Santri Pecinta Alam) Ibnul Qoyyim,Sapala yang dibentuk selama 3 tahun silam ini melahirkan sosok tim yang terdiri dari santri-santri pecinta alam yang mereka tergabung menjadi satu bernama "KADAMIZMU".Sapala Kadamizmu pada kesempatan ini mencoba untuk menguji kemampuan dengan mendaki gunung Slamet Semarang Jateng yang di mulai pada tanggal 23 Desember hingga 25 Desember.Banyak sekali rintangan yang dihadapi oleh para Santri pecinta alam ini,namun dengan kerja sama dan garis koordinasi yang satu memudahkan mereka untuk mendaki Gunung Slamet dengan selamat.




Persiapan sebelum memulai mendaki

 
    Perjalanan Pendakian

 Sesampai Di Puncak Gunung Slamet

Tak perlu ditakuti,hanya suara yang akan pergi,namun jejak kaki tetaplah di sini