بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Al-lughatu taju-l-ma'hadi !
Bahasa adalah mahkota ma'had, begitulah arti kalimat berbahasa Arab tersebut. Ibnul Qoyyim sebagai pondok pesantren dengan predikat pondok bahasa, atau menerapkan penggunaan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dikalangan santriwati dalam kehidupan kesehariannya, semakin giat untuk terus meningkatkan kualitasnya. Hal itulah yang mendorong Ibnul Qoyyim untuk menggelar acara Queen of Language, Kamis(6/1) malam hari. Acara ini merupakan agenda tahunan OSIQ bagian kebahasaan untuk memilih santriwati yang cakap dalam berbahasa Arab dan Inggris.
Tidak seperti tahun sebelumnya, yang hanya memilih satu santriwati saja sebagai peraih gelar Queen of Language. Pada tahun ini, dipilih dua santriwati untuk menjadi Queen, masing-masing Queen of Arabic Language/Malikatu-l-lughah dan Queen of English Language.
Jauh hari sebelum acara puncak diselenggarakan, bagian kebahasaan telah mengadakan persiapan. Pertama, mewajibkan setiap kelas untuk mengirimkan dua siswa sebagai peserta seleksi. Dua siswa merupakan siswa yang cakap dalam berbahasa(satu cakap dalam berbahasa Arab dan satu cakap dalam Bahasa Inggris). Kedua, menyeleksi peserta. Seleksi pertama yaitu writing skill(kemampuan menulis), seleksi kedua listening skill(kemampuan mendengar), seleksi ketiga retelling story(kemampuan menceritakan kembali), seleksi keempat essay presentation(kemampuan mempresentasikan karangan essay). Seleksi terakhir itu menyisakan peserta sebanyak 10 kandidat. 5 kandidat cakap berbahasa Arab, dan 5 cakap berbahasa Inggris. Mereka adalah Anis Uswatun, Hasna Raidhatus, Shelly Indryani, Salsabila Zahirah, Ananda Suci, Shinta Nur Rokhmah, Layyinatussyifa Rizqina, Nida ul Jannah, Khusnurrizki Imtinan, dan Sar'i Rizqia. 10 kandidat itulah yang akan bersaing di panggung show nantinya.
Puncak terakhir yaitu Queen of Language show. Panggung sederhana disusun di halaman luar untuk lebih menghidupkan show tersebut. Dan malam, selepas Shalat 'Isya', santriwati Ibnul Qoyyim mulai memenuhi kursi yang berada di depan panggung. 10 kandidat hadir dengan busana yang mirip seperti seorang Queen. Bagian kebahasaan mengundang 6 ustadzah sebagai jurinya, yaitu Ustadzah Fathimah Zahro Aziizah, Ustadzah Farah Bidara, Ustadzah Inas Fathimah sebagai juri Bahasa Arab. Dan Ustadzah Nurul Atikhah, Ustadzah Erni, Ustadzah Ismiatul Khusna sebagai juri Bahasa Inggris.
Inna Fairuz Qalbi selaku Queen of Language tahun lalu menaiki panggung dengan busana merah-hitamnya dan duduk di kursi yang berada di pinggir panggung. Malam itu, acara berlangsung lancar. MC memanggil kandidat satu persatu untuk naik ke panggung. Mereka dilempari sejumlah pertanyaan oleh juri. Mereka juga diminta menyampaikan keinginan mereka dalam Bahasa Arab/Inggris apabila berhasil menjadi Queen of Language. Semua itu semata-mata hanya untuk menguji kecakapan bahasa mereka.
Setelah semua kandidat diuji oleh juri, mereka menantikan pengumuman siapakah 2 orang yang berhasil menyandang gelar sebagai Queen of Language/Malikatu-l-lughah. Seluruh kandidat naik ke atas panggung bersama-sama, setiap dari mereka berharap bahwa ia akan menjadi pemenangnya dan dimendapatkan mahkota. Inna Fairuz Qalbi yang akan mengenakan mahkota itu, memindah-mindahkan mahkota dari satu orang ke orang yang lain. Membuat mereka semakin berdebar-debar. Dan secara mengejutkan, Inna Fairuz meletakkan mahkota itu ke atas kepala Layyinatussyifa Rizqina sebagai pemenang Malikatu-l-lughah. Dan selanjutnya meletakkan mahkota di atas kepala Shelly Indryani sebagai pemenang Queen of Language. Pemenang juga menerima sertifikat penghargaan dan bingkisan. Dan sebagai tanda partisipasi, bagian kebahasaan juga memberi sertifikat penghargaan kepada 8 kandidat yang tidak lolos. Semua santriwati bertepuk tangan atas keberhasilan yang diraih mereka.
Dalam acara itu juga dibagikan sejumlah hadiah untuk mereka yang tekun dalam kegiatan kebahasaan. Mereka adalah:
1. Khusnurrizki Imtinan Aksari ( the best listener)
2. Vina Nur F ( the best speaker )
3. Hasna Raidhtas ( peraih skor vocabulary terbaik )
4. Siti Umi Nasiah ( pemakai bahasa terbaik )
5. Intan ( the best Arabic poem )
6. Deni Meilana Dewi ( the best English poem )
7. Allysa Qurratu'aini Ciremai ( the winner of scrable game )
8. Afidatul Mujanidah ( the best of film review )
Acara itu berakhir pada pukul 23.00 WIB.(Red/Fri)
MC-Aulia
Atmarianti dan Erny Pertiwi
kandidat
kandidat
Layyinatussyifa
Rizqina-Malikatu-l-lughah
Shelly
Indyani-Queen of Language
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !