Sleman, 04-13 Juli 2022 Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim kembali mengadakan agenda rutin awal Tahun ajaran, yaitu Khutbatul ‘Arsy atau orientasi santriwati. Khutbatul A’rsy (KA) ini dilakukan selama 10 lamanya. Acara pembukaan yang diawali dengan tiga kali pukulan dram yang dipimpin oleh direktur KMI ustadzah Atik Malikhah Masnun M.pd.i dan pengibaran bendera Khutbatul A’rsy yang diiringi pasukan bendera. Acara tersebut lebih terasa karena adanya pawai keliling desa Gandu yang diikuti oleh seluruh santriwati setiap grup konsulat dan bhineka masing-masing grup yang didandani menggunakan baju adat sesuai dengan daerah setiap konsulat. Acara dilanjutkan dengan presentsi maskot setiap konsulat dan foto bersama. Hari kedua dilanjukan senam pagi dan Kuliah Umum Babak I yang diisi oleh Ustadz Najib Hisyam yang membahas tentang Kepondokan dan akan dilanjutkan beberapa kuliah umum seperti PDHI, KMI, dan Kepengasuhan. Tujuan utama agenda ini adalah mengenalkan berbagai hal tentang pondok pesantren kepada santriwati baru. Beberapa pelombaan seperti tarik tambang, memasukkan pensil dalam botol, koin pepaya, tebak kata, balon berjalan dan lain-lain juga diadakan dalam KA ini. Tujuan dari perlombaaan itu adalah untuk melatih kekompakkan antar anggota konsulat.
“Awalnya
tu aku ga tau, kalo mau dijadiin ketua. Acaranya tu bukan kerja keras aku
sendiri, tapi juga ada teman-teman, participant, dan ustdz ustadzah yang
banting tulang sana sini yang ikut dalam menyukseskan acara ini. Bertawakal,
ikhtiar, dan bersungguh-sungguh dalam acara KA. Semua usaha itu terbayarkan
oleh aksi yang spectakuler. Ujar Auliya Zahra selaku ketua KA. Penutupan KA
diisi oleh beberapa penampilan hasil dari kreativitas santriwati seperti tari
saman, tapak suci, fashion show, drama kabaret, drama Ibnul Qoyyim, iklan,
puisi, nasyid, grand opening
dan grand clossing dari santriwati kelas 6 KMI yang menunjukan bahwa
pondok ini semakin maju. Serta bertujuan agar para santriwati baru semakin paham apa
itu pendidikan di pondok pesantren, khususya di pondok pesantren Ibnul Qoyyim Putri
Yogyakarta. Karena pendidikan di pondok pesantren adalah semua yang
dilihat, didengar, dan dirasakan oleh santriwati.
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !